Awal ku jumpa denganmu,
Ada rasa damai yang melekat dalam figurmu.
Untaian lembut katamu, seakan menggambarkan lembut pula hatimu,
Satu. . Dua hari . .
Hingga akhirnya kita sering berjumpa. .
Sering bertegur sapa. .
Aku pun memutuskan . . Untuk menjadi sahabatmu selamanya. .
Menjadi sahabatmu yg setia. . .
Berminggu-mingu setelah itu . . .
Akupun semakin bahagia memiliku sahabat sepertimu. . .
Senang, tawa haru. .
Atau apalah itu. .
Slalu kulewati bersamamu. . .
Satu. . Dua bulan. .
Aku mulai punya banyak kenangan. . .
Cerita . . Kisah. .
Hampir tiap hari kita curah . .
Semua yang ku punya. .
Jiwa , raga, benda hingga harta . .
Semuanya untuk KAU !
Ya , hanya untuk KAU !
Bagiku,
Kau sahabat terbaik yang pernah kupunya. .
Yang slalu kupuja. .
Hingga akhir dunia. .
Satu. . Dua tahun. .
Persahabatan kita semakin menahun. .
Eratnya kita bagaikan paku yang ditancapkan ke tembok , lalu ditutup semen. .
Entahlah,
Susah rasanya menggambarkan persahabatan yg telah kita jalin bersama . .
Namun,
Di tahun ketiga. .
Kau nampak berbeda . .
Kau sering buatku kecewa. .
Dengan sikap dinginmu yg tak lagi penuh warna. .
Aku takut. .
Jikalau kau benar-benar berubah. .
Jikalau kau tak seperti dulu kala.
Jikalau kau tak seperti yg kukenal saat pertama jumpa. .
Perlahan,
Aku mulai merasa.. .
Aku mulai terasa. .
Bahwa kau benar benar berbeda. .
Semudah itukah kau lupakan semua ?
Semudah itukah kau lupakan semua kisah ?
Semudah itukah kau buang semua cerita ?
Perlahan,
Aku benar-benar yakin,
Ditengah anggapanku kau sahabatku,
Ternyata di hatimu tak ada namaku sebagai sahabatmu. .
Semudah itukah kau lupakan aku ?
Tahukah kau,
Detik ini aku kecewa. .
Aku marah . .
Aku murka. .
Melihat semua luka yang telah kau goreskan di dada. .
Melihat perihnya kaca yg kau tancapkan di dada. .
Apa kau sudah lupa ?
Sudah berapa waktu yg kubuang, .
Sudah berapa uang yg ku hamburkan. .
Sudah berapa momen yg kurelakan. .
Kau tau demi apa ?
Kau tau demi apa ?
demi KAU ! Demi KAU !
Perlu ku ulangi. ?
Demi KAU !
Kali ini,
Aku benar-benar menyesal. . .
Ku kira kau figur yang baik. .
Ku kira kau figur yang bisa di banggakan. .
Tapi ternyata. .
Dirimu hanya BENALUU !
Yang slama ini hanya memanfaatkanku. .
Yang slama ini hanya menjerumuskanku. .
Sadarkah dirimu ?
Sebegitukah sikapmu padaku ?
Begitukah balasan yang kau berikan atas kebaikanku padamu ?
Sebegitu tak tau dirikah dirimu ?
Sudahlah,
Aku sudah malas mengingatmu,
Ingin rasanya kuhapus memory tentangmu dibenakku. .
Lihatlah kini ?
Aku kau campakkan. .
Aku kau buang. .
Aku kau terkam. .
Dan kau masih sanggup tertawa ?
Di tengah kemelut luka yang kurasa ?
Aku sadar,
Aku memang seseorang yang sangat tak pantas mendapat sahabat. .
Cukup sekali saja aku punya sahabat sepertimu. . .
Sahabat yang persis dengan untaian kata pepatah :
'air susu dibalas dengan air tuba'
Tapi kamu tidak,
Kamu memberiku lebih parah dan lebih keru. .
'air susu dibalas dengan air comberan '
Semoga. .
Setelah aku,
Tak ada korban lagi darimu. . .
Selamat tinggal. .
BENALU !
-----
Dikirim menggunakan blogger for android
Tidak ada komentar:
Posting Komentar