Senin, 31 Oktober 2011

HENTIKAN DUKUNGAN KALIAN SEKARANG JUGA !

Berikut adalah fakta-fakta tentang New7Wonders
yang perlu diketahui oleh kita semua:

New7Wonders adalah sebuah perusahaan privat
asal Swiss. New7Wonders bukanlah yayasan
atau organisasi Internasional yang beranggotakan
negara-negara di dunia.

Tidak ada lembaga dunia yang memberi mandat
kepada New7Wonders untuk dapat menetapkan
tujuh keajaiban dunia. Jika New7Wonders
menetapkan '7 keajaiban alam dunia', maka
ketetapan tersebut sebenarnya tidak lebih kuat
daripada daftar 7 keajaiban dunia versi pribadi
saya.

Mengapa hanya tujuh? Angka tujuh hanyalah
angka yang dipilih secara arbitrary. Lembaga
yang jauh lebih serius seperti UNESCO
menetapkan tak kurang dari 900 lokasi di dunia
sebagai World Heritage Site, yaitu tempat-tempat
yang perlu dijaga kelestariannya.

Tahun 2007, New7Wonders juga mengadakan
pemilihan New Seven Wonders of The World.
Untungnya, Indonesia tidak mengirim 'wakil' ke
'kompetisi' tersebut.

Berikut adalah fakta-fakta
yang perlu kita ketahui bersama mengenai New
Seven Wonders of The World.

Besar
kemungkinan format acara untuk New Seven
Wonders of Nature juga tidak akan jauh berbeda.
'Keajaiban dunia' dipilih tidak melalui kriteria
pemilihan benar.

Sama sekali tidak ada verifikasi
bahwa satu orang hanya memilih satu kali saya.
Yang mereka lakukan hanya memastikan satu
alamat email hanya memilih satu kali.

New7Wonders membuat layanan voting melalui
telepon dan SMS premium di beberapa negara.
Tidak seperti voting melalui email, pada voting
melalui telepon dan SMS premium ini, pemilih
diperbolehkan untuk mengirim voting sebanyak
mungkin yang mereka mau!

Tidak ada audit, baik oleh negara peserta maupun
pihak independen, terhadap voting yang
dilakukan. Bisa saja, misalnya, hasil dipilih sesuai
dengan selera mereka sendiri.

Kabarnya, Petra di Yordania mendapat 14 juta
suara yang berasal dari Yordania. Padahal
populasi Yordania tidak mencapai 7 juta orang.

Tidak benarnya kriteria pemilihan terlihat jelas dari
terpilihnya Patung Kristus Penebus di Brazil.
Sebagai informasi, Patung Kristus Penebus baru
berumur 78 tahun pada saat pemilihan
berlangsung, tingginya hanya 39 meter, dan
dibuat dengan teknologi modern. Bandingkan ini
dengan Candi Prambanan yang tingginya 47
meter dan dibuat 11 abad yang lalu.

Sepertinya cukup jelas bahwa New7Wonders
hanyalah eksploitasi terhadap rasa nasionalisme.
Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah
penduduk yang besar dan mayoritas memiliki
rasa nasionalisme yang tinggi. Wajar jika kini kita
semua menjadi incaran mereka. Terlihat mereka
seperti sangat berat hati jika harus memindahkan
lokasi acara puncak ke luar Indonesia, sampai-
sampai harus memberi ancaman untuk
mendiskualifikasi Pulau Komodo.
Pertanyaannya, mengapa pemerintah sejak
beberapa tahun yang lalu membuat promosi
besar-besaran untuk memilih Pulau Komodo
sebagai New Wonders of the World of Nature?
Dari informasi yang saya dapatkan, pemerintah
sepertinya sudah menyadari kalau semua ini
hanyalah akal-akalan belaka. Namun mereka tetap
melakukannya karena melihat potensi
peningkatan wisatawan ke Indonesia.
Menurut hemat saya, yang pemerintah lakukan
lebih banyak menguntungkan New7Wonders
daripada menguntungkan pariwisata di Pulau
Komodo. Dengan mempromosikan Pulau
Komodo dalam New7Wonders, pemerintah
sadar maupun tidak sadar telah memberikan
'mandat' kepada New7Wonders, seakan-akan
mereka adalah lembaga yang memiliki hak untuk
menobatkan suatu tempat sebagai keajaiban
dunia.
Model 'bisnis' New7Wonders adalah
mengeksploitasi rasa nasionalisme untuk
keuntungan mereka. Dengan melakukan
ancaman untuk mendiskualifikasi Pulau Komodo,
rasanya kini mereka yang harus berhadapan
dengan rasa nasionalisme bangsa Indonesia.
Dengan adanya kasus ini saya harus bersyukur,
karena menurut pengalaman saya, rasa
nasionalime menyulitkan seseorang untuk dapat
menyadari bahwa ini hanyalah akal-akalan belaka.
Keuntungan mengikuti 'kontes' New7Wonders
hanyalah potensi peningkatan pariwisata. Namun
New7Wonders bukanlah satu-satunya cara untuk
meningkatkan pariwisata kita. Satu-satunya pihak
yang dirugikan dengan dihapusnya Pulau
Komodo dari daftar kontestan adalah
New7Wonders sendiri, bukan kita.

Yang perlu digaris bawahi adalah, KALAUPUN INDONESIA MENANG, INDONESIA MASIH PERLU MENGELUARKAN BANYAK UANG UNTUK LISENSI KE N7W. Bukankah lebih baik uangnya digunakan untuk memperbaiki insfrastruktur pulau komodo ? Dan, kalau pun menang, tidak berpengaruh terhadap pariwisata indonesia ! Sekali lagi, sadarlah, nasionalisme kita sudah di Eksploitasi.


-----

1 komentar: