Barnabas Collins: What is your age?
Carolyn Stoddard: Fifteen.
Barnabas Collins: Fifteen, and no husband? You must put those child-bearing hips to good use.
Barnabas Collins adalah playboy dari putra bangsawan di Collinsport, Maine. KArena sifat keplayboyannya tersebut, Angelique, yang bekerja di rumahnya tersebut menjadi korban patah hatinya. Akan tetapi Angelique tidak tinggal diam begitu saja. Dengan kekuatannya sebagai seorang penyihir, dia mengutuk Barnabas sebagai seorang Vampir dan menguburnya hidup-hidup. Tidak itu saja, setiap wanita yang jatuh cinta kepadanya harus mati bunuh diri secara mengenaskan.
Lebih dari 200 tahun, Barnabas dikubur hidup-hidup dan sampai suatu hari
dirinya bisa bebas dan kini resmi menjadi seorang vampir, yang notabene
mencari darah segar untuk hidup dan takut dengan cahaya matahari.
Barnabas pun langsung mencari keturunan keluarganya yang tersisa di
Amerika Utara. Disanalah Barnabas menemukan rahasia misteri mengerikan
yang disembunyikan keluarga tersebut.
Vampire pasti langsung terlintas di pikiran yaitu Twilight, bukan
begitu? Kalau boleh jujur, di pikiran gue itu yang langsung terlintas.
Maklumlah euphoria Twilight begitu melekat di pikiran gue. Ketika tahu
ada film Dark Shadows dan melihat sinopsisnya ada unsur vampir, gue
langsung mikir apakah ini versi darknya Twilight? Hmm tapi gue langsung
melihat sutradara atau dalang yang buat film ini. Ternyata Tim Burton
cuy, karya beliau selama ini selalu memukau dari segi visualisasi dan
artistiknya. Dan asumsi gue kalau film ini bakalan mirip Twilight
langsung gue patahkan karena Tim Burton tidak mungkin membuat film
seunyu itu.
Di film Dark Shadows sendiri setidaknya ada 9 karakter yang kelihatan
menonjol di sepanjang film ini. Kesembilan karakter tersebut berusaha
memberikan karakter terbaik mereka di sepanjang film. Ada yang terlihat
begitu sadis, jutek, sinis, atau datar-datar saja. Agak sayang sih, dari
kesembilan karakter tetap yang megang cuma Barnabas Collins yang
diperankan oleh Johnny Deep. Karakternya disini tetap seperti
dahulu-dahulu yaitu cuek, suka-suka, dingin dan tenang menghadapi
masalah. Untuk mengalami perubahan yang sinfikan sebenarnya tidak
ditonjolkan Johnny di film ini sih, tapi setidaknya beliau cukup
menyelamatkan film ini dengan gaya humorisnya ketika berdialog.
Sebenarnya karakter lain ada yang cukup menyita perhatian yaitu
Angelique yang diperankan oleh Eva Green. Di dunia perfilman Eva bisa
dibilang cukup menyita perhatian juga ketika bermain di The Golden
Compass sebagai Serafina Pekalla. Disini Eva terlihat dingin sekali
sebagai musuh dari Johnny. Helena Bonham Carter yang terkenal dengan
peran jahatnya sebagai Bellatrix di serial Harry Potter, disini terlihat
kurang nampol. Sungguh disayangkan sih sebenarnya. Aktris cantik Chloë
Grace Moretz yang sempat bermain di Kick Ass, Let Me In dan terakhir
Hugo, disini tampil cukup cantik dan wow. Karakternya yang cuek dan
jutek sungguh menggemaskan.
Tim Burton kali ini nampaknya hanya konsisten dalam hal visualisasi dan
artistik saja, sisanya? Hmmm tidak ada sesuatu yang lebih ingin
ditawarkan di film ini. Rasa bosan, tawa geli sedikit, dan kemudian
hingga mengantuk adalah suasana yang gue rasakan ketika menonton film
ini. Ini abru nonton versi 2D loh, kalau untuk menonton film ini dengan
versi IMAX rasanya perlu pikir ratusan kali deh untuk menontonnya. Takut
rugi cuy secara tiket bioskop IMAX yang walaupun paling murah seASIA
tapi tetap saja gak sesuai dengan kantong gue #kemudiancurhatterlarang.
SKOR : 3/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar